Your Ads Here

KD 3.1 Mengevaluasi VLAN pada Jaringan

A. Infrastruktur Jaringan

1. Pengertian Infrastruktur Jaringan

Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulan sistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macam bagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi. Secara khusus, infrastruktur ini mengacu pada organisasi dan berbagai bagian konfigurasi dari jaringan komputer individu sampai pada router, kabel, wireless access point, switch, backbone, network protocol, dan network access methodologies.



Infrastuktur dapat berupa infrastruktur terbuka (open) atau infrastruktur tertutup (close). Contoh infrastuktur terbuka adalah internet, adapun contoh dari infrastruktur tertutup adalah private intranet. Infrastruktur tersebut dapat beroperasi melalui koneksi jaringan kabel atau jaringan wireless, atau kombinasi antara keduanya. 

Bentuk paling sederhana dari infrastruktur jaringan biasanya terdiri dari satu atau lebih komputer, sebuah jaringan atau koneksi Internet, sebuah hub yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya sampai dengan sistem jaringan yang terhubung dengan sistem jaringan lainnya. Keamanan jaringan atau network security merupakan perhatian utama ketika membangun sebuah infrastruktur jaringan. Kebanyakan arsitektur menggunakan router dengan firewall terintegrasi (built-in firewall), juga software yang memungkinkan kemudahan akses kontrol, data packet monitoring dan penggunaan protokol yang diatur secara ketat.

Keamanan jaringan juga dapat dikontrol dengan cara menyesuaikan network sharing properties pada masing-masing komputer, yang membatasi folder dan file untuk dapat terlihat oleh pengguna tertentu pada jaringan.

Gambar 1.3 Pemetaaan kabel fiber optik bawah laut seluruh dunia
Sumber: Wikipedia

Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien yang terdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai hub seperti pada jaringan wired, tetapi bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan SSID supaya komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapat menghubungkan diri.

2. Cara Melakukan Konfigurasi

Pada penggunaannya, Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengonfigurasikan Access Point (AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN (Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP. Berikut cara yang dapat dilakukan. 

a. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC Anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point. 

b. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control Panel, kemudian klik Network Connections. 

c. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan ikon ethernet LAN lalu pilih Properties. 

d. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/ IP) kemudian klik tombol Properties. 

e. Pilih opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN Anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK.

f. Setelah selesai, buka web browser Anda lalu pada address bar ketikkan ‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter. 

g. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik‘admin’ kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter. Oleh karena AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh. 

Setelah Anda menekan tombol Enter, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, di jendela inilah Anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan Anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID (Service Set Identifier). Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin Anda gunakan. 

Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat sangat penting dilakukan supaya setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap) dengan jaringan WLAN di sekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada channel yang dapat Anda gunakan. Berikut cara menentukan channel yang tepat. 

a. Untuk Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi Anda dengan cara mengklik tombol Save. 

b. Tunggu beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan.

3. Keuntungan Konfigurasi Mode Infrastruktur

Keuntungan pada konfigurasi mode infrastruktur antara lain sebagai berikut. 

a. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah melakukan manajemen jaringannya dan komputer klien dapat mengetahui bahwa di suatu tempat ada sebuah perangkat atau komputer yang memancarkan sinyal AP dari sebuah jaringan. 

b. Bila mengunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnya perangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atau sebuah jaringan LAN. Sehingga dapat menghubungkan komputer yang menggunakan Wi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan. 

c. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukan pemblokiran IP atau MAC address, membatasi pemakai pada port dan lain-lain.

B. Pengertian VLAN

1. Teknologi VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. VLAN dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik

VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Supaya komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port. Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logika dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logika berdasarkan fungsi, departemen atau project team. 

Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal tetapi lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. 

Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), walaupun komputer tersebut berpindah tempat, tetapi tetap berada pada jaringan. 

VLAN dapat juga melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen maupun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan teknologi VLAN dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 1.4 Contoh penerapan teknologi VLAN.
Sumber: Wikipedia

2. Perbedaan Mendasar antara LAN dan VLAN

LAN adalah sebuah jaringan area lokal yang didefinisikan dan dinaungi oleh alamat network dan alamat broadcast yang sama. Perlu Anda ingat juga bahwa pada perangkat Router akan menghentikan traffic broadcast apapun itu protocolnya, tetapi pada switch akan secara otomatis meneruskannya berhubungan walaupun terpisah secara fisik.

Gambar 1.5 Topologi VLAN dengan Router
Sumber: Wikipedia


VLAN atau Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat disebuah switch. Pada switch standard biasanya akan meneruskan traffic dari satu port ke semua port yang lain ketika ada traffic dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut. Pada switch yang khusus, dapat digunakan pada beberapa LAN yang berbeda dengan ID yang berbeda di tiap portnya, dan hanya akan meneruskan trafficke port-port yang memiliki id yang sama. Switch type khusus ini sebenarnya sudahsecara otomatis memasang VLAN di dalamnya (vlan id=1) yang beranggotakan semua port yang ada.

Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network(LAN) denganVirtual Local Area Network (VLAN) adalah bahwa bentuk jaringan dengan model LocalArea Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaanhub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan.

C. Alasan Menggunakan VLAN

1. Penggunaan VLAN

Sebuah komputer akan mengirimkan broadcast/siaran pada waktu tertentumisalnya pada saat komputer tersebut baru terhubung ke LAN, mengirim semacampaket ke semua komputer supaya komputer-komputer yang lain tahu ada komputerbaru yang terhubung. Makin banyak komputer yang terhubung dalam jaringan, makaakan makin banyak juga broadcast traffic yang terjadi pada jaringan, dalam hal ini bisadisebut broadcast domain. Hal tersebut akan memakan banyak bandwidth yang akanberpengaruh pada performa jaringan. Guna mengatasi hal tersebut, solusinya adalah dengan memisahkan sebuah broadcast domain yang besar tersebut ke beberapabroadcast domain yang lebih kecil.

Pada beberapa kasus, jika sebuah Switch/HUB menghubungkan 100 komputer dalam satu LAN, pada saat terjadi broadcast tentunya setiap komputer akan mengirimpaket ke 99 komputer lainnya, kemungkinan yang terjadi bisa saja 1 komputer ataulebih mengirim broadcast di waktu yang bersamaan, tentunya akan menguras banyak sekali bandwidth. Oleh karena itu, perlu dibagi menjadi beberapa VLAN, misalnyamembuat 5 VLAN. Jadi masing-masing VLAN hanya terdiri dari 20 komputer. Tentu sajaada perbedaan antara Broadcast ke 19 komputer dengan broadcast ke 99 komputer.

2. Kelebihan VLAN

Sebenarnya untuk memisahkan broadcast domain bisa saja dengan Subnetting.Lantas apa perbedaannya penggunaan VLAN dengan Subnetting? Ada beberapa faktordi mana menggunakan VLAN lebih efisien daripada melakukan subnetting antara lainsebagai berikut. 

a. Menghemat Biaya

Pada umumnya, secara fisik 1 LAN menggunakan satu Switch. Jika ada 3 LAN, maka membutuhkan 3 Switch.

Gambar 1.6 Topologi LAN dengan Router dan Switch
Sumber: Wikipedia


Cermati gambar di atas! Setiap LAN (Switch) dipisah oleh router dan setiapLAN berada di broadcast domain (garis titik warna merah) yang berbeda. Sesuai gambar di atas dapat diketahui bahwa router itu tidak meneruskan broadcast ke LAN lain (garis putus-putus). Perhatikan gambar di bawah ini yang menggunakan VLAN!

Gambar 1.7 Topologi VLAN dengan Router
Sumber: Wikipedia


Gambar di atas memperlihatkan bahwa dengan menggunakan VLAN, hanya memerlukan satu Switch untuk memisahkan broadcast domain, tanpa menambahswitch dan tidak memerlukan Router. Setiap VLAN sudah berbeda broadcast domainnya.

Jadi kesimpulan dari gambar di atas adalah dengan menggunakan topologiVLAN, hanya cukup menggunakan 1 buah Switch untuk memisahkan LAN, tanpa harus membeli switch baru untuk LAN lainnya.

Selain itu topologi VLAN juga memberikan solusi dalam penghematan penggunaan bandwidth yang ada dan mampu mengurangi biaya apabila hendak melakukan upgrade untuk perluasan network.

b. Keamanan Jaringan

Mengapa tidak menggunakan 3 subnet saja dalam 1 switch? Memang bisa jika menggunakan subnet untuk memisahkan broadcast domain dengan membuatbanyak subnet misalnya saja 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24, 192.168.3.0/24.Berarti kita mempunyai 3 LAN, tetapi ketiga LAN tersebut berada dalamsatu backbone, yaitu switch. Semua traffic yang melewati switch bisa terlihat olehKomputer lain yang berada di subnet lain, tidak peduli traffic tersebut berasal dari Komputer di subnet yang berbeda. 

Dengan kata lain subnet 192.168.1.0/24 bisa melihat pengguna di subnet192.168.2.0/24 atau 192.168.3.0/24, begitu juga sebaliknya. Data pribadi kita bisa dilihat oleh pengguna komputer di subnet lainnya. Jadi dengan membuat VLAN, tiap VLAN itu akan benar-benar terpisah dari sisi traffic. 

Selain itu, dengan kondisi menggunakan 3 subnet, setiap komputer dengan mudahnya bebas berpindah ke subnet lain hanya dengan mengubah IP Address. Hal tersebut bisa menjadi masalah keamanan jaringan. Oleh karena dalam Layer 2 switching setting IP address dilakukan di komputer, bukan di switch. Hal tersebut bisa diatasi menggunakan VLAN. VLAN dikonfigurasi di switch dan setiap interfacepada switch akan di-Assign ke VLAN tertentu. Dalam hal ini rancangan konfigurasi VLAN pada Switch sebagai berikut.

1) Interface 1, 2 = VLAN 1 =  192.168.1.0/24 - terhubung ke Komputer 1, Komputer 2
2) Interface 3, 4 = VLAN 2 =  192.168.2.0/24 - terhubung ke Komputer 3, Komputer 4
3) Interface 5, 6 = VLAN 3 =  192.168.3.0/24 - terhubung ke Komputer 5, Komputer 6 

Misalnya Komputer 3 terhubung ke switch di interface 3. Walaupun Komputer3 mengubah IP menjadi 192.168.1.0/24,  Komputer 3 tidak akan bisa berkomunikasidengan Komputer 1 karena Komputer 3 berada di VLAN 2, adapun Komputer 1 berada di VLAN 1. Untuk dapat melakukan komunikasi antar VLAN, dibutuhkan perangkat Layer 3 seperti Router atau Switch layer 3. 

c. Kinerja Jaringan Meningkat 

Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 

d. Broadcast Storm Mitigation

Pembagian jaringan menjadi beberapa VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan broadcast domain.

e. Efisiensi Pengelolaan Jaringan

Membangun VLAN akan memudahkan manajemen jaringan, karena penggunayang membutuhkan sumber daya berbagi dalam segmen yang sama.

f. Simpler Project Or Application Management

VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untukmendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.Untuk memberi identitas sebuah VLAN maka digunakan nomor identitas VLANyang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait.Dua range VLAN ID antara lain sebagai berikut.

1) Normal Range VLAN (1 – 1005)

Digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.

a) Nomor ID 1002 sampai 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDIVLAN.
b) ID 1, 1002–1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
c) Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. File ini disimpan dalam memori flash pada Switch.
d) VLAN trunking protocol (VTvP),yaitu yang membantu manajemen VLAN,nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

2) Extended Range VLAN (1006 – 4094)

a) Memampukan para service provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan oleh perusahaan berskala besar yang menggunakan jumlah VLAN lebih dari normal.
b) Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
c) Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
d) VTP tidak bekerja.

3. Terminologi di dalam VLAN

Berikut ini adalah beberapa terminologi di dalam VLAN.

a. VLAN Data

VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau punmanajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.

b. VLAN Default 

Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapatd ihapus. 

c. Native VLAN Native 

VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. Port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic)samabaiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN. 

d. VLAN Manajemen 

VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch.VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikanVLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet,SSH, atau SNMP.

e. VLAN Voice

VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkanuntuk komunikasi data suara.

4. Tipe VLAN dalam Konfigurasi

Terdapat tiga tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu sebagai berikut.

a. Static VLAN

Pada static VLAN, port switch dikonfigurasi secara manual. 
Konfigurasi:
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CTRL/Z.
SwUtama(config)#VLAN 10
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2
SwUtama(config-if )#switchport mode access
SwUtama(config-if )#switchport access VLAN 10

b. Dynamic VLAN

Mode ini digunakan secara luas dalam jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebutVLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN secara dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

c. Voice VLAN

Port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang terhubung.
Konfigurasi:
SwUtama(config)#VLAN 120
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3
SwUtama(config-if )#switchport voice VLAN 120

5. Implementasikan VLAN

Anda memerlukan VLAN ketika kondisi jaringan Anda sebagai berikut.

a.  Memiliki lebih dari 200 node perangkat di dalam jaringan Anda.
b. Banyak terjadi traffic broadcast di jaringan Anda.
c. Anda ingin membagi beberapa user Anda menjadi grup-grup tersendiri untukmeningkatkan keamanan.
d. Mengurangi traffic broadcast yang banyak disebabkan oleh serangan virus danprogram pengganggu lain yang akan memporak porandakan jaringan Anda atauAnda hanya ingin membuat beberapa virtual switch dari switch yang sudah ada

D. Jenis VLAN

1. Jenis VLAN berdasarkan Pemberian Membership

Berdasarkan perbedaan pemberian membership, VLAN dapat dibagi menjadiempat macam, yaitu sebagai berikut.

a. Port Based 

Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompokVLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).

b. MAC Based 

Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address.Setiap switch memiliki tabel MAC Address untuk setiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. 

c. Protocol Based 

Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka dapat dilakukan penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN.

d. IP Subnet Address Based

Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamatsubnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN

e. Authentication Based 

Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol802.1x.

2. Jenis VLAN berdasarkan Tipe Koneksi 

Adapun berdasarkan tipe koneksi, VLAN dapat dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
a. Trunk Link.
b. Access Link.
c. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access).

E.Prinsip Kerja VLAN

1. Filtering Database

Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Isi dari filtering database antaralain sebagai berikut.

a. Static Entries

1) Static Filtering Entries
Memilah apakah suatu data akan dikirim atau dibuang atau bahkan dimasukkanke dalam dinamic entries.
2) Static Registration Entries 
Memilah apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan portyang bertanggung jawab terhadap jaringan VLAN tersebut.

b. Dynamic Entries

1) Dynamic Filtering Entries 
Memilah apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang.

2) Group Registration Entries 
Memilah apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentuakan dikirim/diteruskan atau tidak. Dynamic Registration Entries memilahport yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN.

2. Tagging

Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan tujuan data tersebut(VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk tag header, sehingga informasidapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan). Di dalamnya berisi format MACAddress.
Adapun jenis dari tag header ada dua, yaitu sebagai berikut.
a. Ethernet Frame Tag Header.
b. Token Ring and Fiber Distributed Data Interface (FDDI) tag header.

F. Penerapan 

VLAN Kali ini kita akan belajar tentang VLAN sederhana. VLAN merupakan sebuah metodevirtual untuk jaringan lan, misalkan ketika kita mempunyai jaringan di gedung A dan gedungB masing-masing saling terhubung dalam satu jaringan, untuk saling terhubung dalam satujaringan, maka dibuatlah sebuah jaringan virtual antara gedung A dan gedung B. 
Berikut contoh implementasi VLAN sederhana.
1. Buatlah topologinya seperti gambar berikut



2. Setelah itu kita coba config Switch 1 seperti berikut
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if )#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if )#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/24
Switch(config-if )#switchport trunk encapsulation dot1q
Switch(config-if )#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exSwitch(config)#int vlan 10
Switch(config-if )#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
Switch(config-if)#exSwitch(config)#int vlan 20
Switch(config-if )#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0
Switch(config-if)#exSwitch(config)#ip routing
Switch(config)#exSwitch#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Switch#

Pada switch 1 kita menggunakan switch layer 3 dengan seri 3560 switch layer 3 dapat bekerja seperti router, untuk perintah dot1q (open standart) pada port fa0/24 digunakan pada switch cisco layer 3 supaya dapat melakukan enkapsulasi dengan routeratau switch yang berbeda selain cisco. Pada router layer 3 supaya dapat melakukanrouting pada jaringan berbeda maka digunakan perintah ip routing.

3. Setelah itu kita lakukan config pada Switch 2 sebagai berikut.
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if )#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if )#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/24
Switch(config-if )#switchport mode trunk
Switch(config)#endSwitch#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Switch#

Untuk switch yang S2nya di sini menggunakan switch dengan seri 2960 di mana switch bekerja pada layer 2 switch pada configurasi switch ini langsung menggunakan mode trunk. Perintah mode trunk digunakan supaya bisa saling terhubung antar VLAN A dan VLAN B

4. Setelah kita mengonfigurasi VLAN, selanjutnya kita memasukkan ip address untukmasing-masing komputer yang ada di VLAN 10 dan VLAN 20. Berikut adalah tabel ipaddress untuk masing-masing komputer.



Setelah melakukan config ip address pada masing masing VLAN lalu kita cobalakukan uji coba antara komputer di VLAN A dan VLAN B

Rangkuman

1. Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulansistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macambagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi.

2. VLAN atau Virtual LAN adalah sebuah model jaringan yang membagi beberapajaringan secara logikal kedalam beberapa jalur yang berbeda tapi tetap lewatperangkat penghubung yang sama.

3. Dengan menggunakan topologi VLAN, hanya cukup menggunakan 1 buah Switchuntuk memisahkan LAN, tanpa harus membeli switch baru untuk LAN lainnya.

4. Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domainyang lebih kecil, dimana tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidakdibutuhkan dalam jaringan.

5. Anda memerlukan vlan ketika kondisi jaringan anda Memiliki lebih dari 200 nodeperangkat didalam jaringan anda atau Banyak terjadi traffic broadcastdi jaringan anda

6. Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan tujuan data tersebut(VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuktag header, sehingga informasi dapatdikirimkan ke user tertentu saja (usertujuan). Di dalamnya berisi format MAC Address.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KD 3.1 Mengevaluasi VLAN pada Jaringan"

Posting Komentar